Daftar Bacaan

Tuesday, May 22, 2012

praktek & ritual dalam Agama Buddha

  1. A.     Aliran Tantrayana
Fase ketiga(500 M-1000 M) dari perkembangan agama Buddha adalah Tantrayana, merupakan fase yang paling penting agama Buddha di India yang bercirikan cosmikal-soteriological (yang berhubungan dengan keselamatan.
Sifat dominan dari Tantrayana adalah Occultism (kegaiban). Penekanan utama adalah penyesuaian yang harmonis dengan cosmos dan pencapaian penerangan dengan mantra atau metode gaib. Secara umumTantrayana juga dikatakan bagian dari Mahayana, karena ada beberapa minti filsafat Mahayana yang diterangkan secara Exoterik dan penuh simbolis, seperti: Sunyata, Bodh8ictta, Vijnana.
Istilah Tantra secara etimilogi adalah ‘menenun’ adalah istilah yang digunakan untuk menngacu pada praktek-praktek exoteric yang bertujuan membangkitkan sifat-sifat keTuhanan dalam diri seseorang guna mencapai kesempurnaan, juga mengacu pada kitab-kitab atau sutra-sutra yang menguraikan ajaran-ajaran yang demikian.
Tantra membawakan membawakan peranan penting dalam sejarah Mahayana, karena ia membangkitkan suatu penekanan baru pada metode intuisi dan esoteric bersama dengan perkembangan konsepsi keTuhanan dan tata upacara. Tantrayana mempengaruhi seluruh saekte Mahayana berikutnya dan menjadi inspirasi dalam tata peribadatan dan seni Buddhist.

  1. A.     Mantrayana
Istilah Mantrayana keliatannya telah menerima aslinya padakeperluan kepalsuan khusus bahwa cabang Mahayana yang menganjurkan pembacaan ulang mengenai mantra sebagai usaha prinsip untuk penerangan itu, yang dilanjutkan untuk menekankan latihan mengenai Paramitha.
Mantrayana dimulai pada abad ke-4 dan mendapat momentumnyasetelah abad ke-5. Apa yang telah dilakukannya telah memperkaya Buddhism dengan perlengkapan tradisi gaib, mempergunakannya untuk tujuan kemudahan pencarian bagi pencerahan atau penerangan.
Perkembangan Mantrayana adalah suatu reaksi alamiahadalah sutu reaksi alamiah melawan kecenderungan yangn meningkat merugikan sejarah dengan mengancam mematilemaskan Buddhism-India. Sesudah sekitar 400 tara dan prajnaparamita telah dipuja sebagai Boddhisattva angkasa. Mereka segera ditemani oleh 5 pelindung dengan Mahamayuri.
  1. B.      Vajrayana
Vajrayana adalah tingkat dari perkembangan lengkap, di mana apa yang dahulunya kecenderungan yang sama bertemu ke dalam garis yang pasti mengenai pikiran dan perbuatan, dan di mana suatu tumpukan, mengenai doktrin yang kelihatannya tidak seimbang dan metode-metode disatukan kembali secara bersama dalam suatu yang komplek tetapi diatur dengan baik dan system yang bertalian sevcara logis. Itulah norma dari Tantra, Vajra secara harfiah berartihalilintar atau intan, adalah sinonim tantra sekarang ini yang paling luas dengan sunyata.
Jadi istilah Vajrayana berkonotasi kendaraan atau yana, dengan cara mengenai seseorang memperoleh penerangan interpretasi ini ditegaskan oleh indrabhuti, rada siddacarya, yang mengatakan :” dia yang menaiki Vajrayana akan pergi ke pantai sebrang sana dari lautan besar itu dari dunia kerealitatifan, yang penuh dengan arus membangun pikiran.
Tujuan Vajrayana (agama Buddha Tantra) adalah untuk berhasil (siddhi) mencapai penerangan sempurna dari kehidupan seseorang (sebelum mati). Untuk itu Vajrayana mempunyai system teori dan praktek tersendiri yang merupakan pelaksanaan kebaktian dengan praktek Samadhi Yodacara dan Metafisika madyamika. Ajaran Mahayana diwakili dengan pandangan Madyamika yang mengembangkan pola piker filsafat, berpuncak pada pandangan yogacarayang menekankan segi bathiniah. Pandangan tantr mulai mempenngaruhi agama Buddha sejak abad ke-5 M. di manatujuan kebebasanatau peneranganagung dalam Mahayana dicapai melalui kekuatan yang bersifat gaib yang ditimbulkan oleh mantra, muda, yantra dan bantuan dewi-dewi

1 comment: