- Tilakkhana
Tiga corak umum tilakkana:
1) Anicca
Anicca : tidak kekal (segala sesuatu yang ada di alam semesta terus menerus mengalami perubahan)
2) Dukkha
Dukkha (dalam pandangan filsafat) : suatu pikiran atau perasaan yang tidak puas yang timbul karna tidak tercapainya suatu keinginan atau karena perubahan-perubahan yang senantiasa terjadi di dalam diri ataupun di luar diri kita.
Yang menimbullkan dukkha menurut Hukum Paticca samupadda
- Tanha diikuti oleh upadana
- Upadana diikuti oleh Bhava
- Bhava di ikuti oleh jati jaramarana.
Didalam kitab Majjhima-Nikaya 82 : Ratthapala-Sutta, terdapat empat kalimat yang mencerminkan makna Dukkha, yaitu:
- Kehidupan dalam alam manapun juga adalah tidak kokoh/kuat, dan akan tersapu habis (Upaniyati loko addhuvo’ti).
- Kehidupan dalam alam manapun juga tidak memiliki pernaungan dan tidak ada perlindungan (Attana loko anabhissaro’ti).
- Kehidupan dalam alam manapun juga adalah tidak memiliki suatu apapun dan segala sesuatunya akan ditinggalkan serta kehidupan berlangsung terus (Assako loko, sabbang pahaya gamani yan’ti).
- Kehidupan dalam alam manapun juga adalah tidak lengkap, tidak terpuaskan dan diperbudak oleh hawa nafsu.
Anatta adala suatu corak yang universal, yang meliputi semua keadaan dari bentuk-benuk jasmani dan rohani.
- Pattica Sammuppada
Perkataan paticca Sammuppada: paticca (diisyaratkan) dan sammuppada (muncul bersamaan). Artinya muncul bersamaan karna syarat berantai, atau yaitu pokok permulaan sebab akibat yang saling bergantungan.
Empat unsur ajaran hukum paticca sammuppada:
- Dengan adanya ini maka terjadilah itu
- Dengan timbulnya ini, timbulah itu
- Dengan tidak adanya ini maka tidak adalah itu
- Dengan terhentinya ini, maka trhentilah itu.
- Tumimbal Lahir
Tumimbal Lahir makhluk hidup ada empat cara:
- Jalabuja Yoni :makluk yang lahir dalam kandungan
- Andaja Yoni : makhluk yang lahir dari telur
- Sansedaja Yoni : makluk yang lahir dari kelembaban
- Opapatika Yoni: makhluk yang lahir dari cara sepontan
- Nibbana
Nibbana/ nirvana di bagi atas dua bagian
- Nibbana yang masih mengandung lima kelompok kehidupan
- Nibbana yang tidak mengandung sisa-sisa kelompokkehidupan
1. Delapan Ruas Jalan Utama/Jalan Tengah
Bodhisattva pangeran Siddhartha Gotama, melalui pengalaman-pengalamannya sendiri telah menemukan Jalan Tengah yang telah menghasilkan pandangan dan pengetahuan yang membawa Beliau ke ketenangan, pengertian benar, kesadaran Agung dan Nibbana. Hal ini merupakan salah satu jalan untuk mencapai Nibbana, yang demikian sederhana, tetapi mempunyai nilai untuk memberikan kepuasan kepada emosi emosi keagamaan.
- 2. Yang lenyap di Nibbana
- Orang yang telah mencapai Nibbana dapat disebut “orang yang sempurna”, seperti YMS Budha Gotama, orang yang telah sempurna membuang semua ikatan, semua ikatan terhadap badan jasmaninya, perasaannya, penserapannya, bentuk-bentuk pikirannya dan kesadarannya sampai ke akar-akarnya dan selanjutnya tidak dilahirkan kembali kedalam kehidupan.
- 3. Orang Yang Telah Mencapai Nibbana Bebas dari Lahir, derita, Umur Tua dan mati; lobha, dan dosa moha.
- Tiada lagi penderitaan bagi mereka yang telah mencapai Nibbana, yang telah terbebas dari penderitaan, yang telah membebaskan diri dari segala ikatan nafsu, yang telah memutuskan semua ikatan. Orang yang sempurna, sikapnya toleran. Pikirannya tenang, tutur kata dan perbuatannya senantiasa dilakukan dengan tenang setelah Ia mencapai kebebasan melalui pengetahuan sejati dan menjadi tenang serta seimbang.
No comments:
Post a Comment